Saturday 7 February 2015

Pendidikan Indonesia dalam Fabel

Ada beberapa alasan mengapa saya membuat post ini. Seperti yang kita lihat bahwa sebenarnya Pendidikan di Indonesia sangatlah "bobrok" bila dibandingkan dengan metode pendidikan di negara lain. Karena itulah, ada baiknya saya mengumpamakan Pendidikan Indonesia dengan kisah fabel di bawah ini :

Alkisah di sebuah hutan, berdirilah sebuah sekolah khusus binatang. Ada beberapa "murid" disana yang menjadi pusat perhatian. Mereka ialah Elang, Kuda, Bebek, Tupai, dan Ikan. Ada 5 mata pelajaran penting di sekolah binatang itu. Mata pelajaran itu ialah Terbang, Berlari, Berenang, Memanjat, dan Menyelam. Elang mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam mata pelajaran "Terbang", Kuda memiliki kemampuan hebat dalam "Berlari", Bebek mahir dalam "Berenang", Tupai cekatan dalam "Memanjat", dan Ikan terampil saat "Menyelam.

Tetapi kemudian datanglah sebuah Kurikulum baru dimana semua binatang harus bisa menguasai seluruh mata pelajaran agar bisa lulus. Dengan terpaksa, Elang belajar Berlari, Berenang, Memanjat, dan Menyelam. Demikian juga binatang lainnya, mereka harus bisa menguasai mata pelajaran yang tidak sesuai dengan mereka.

Setelah satu semester, tidak ada yang bisa lulus. Bahkan Elang sudah lupa cara terbang, Kuda terlalu lemah untuk berlari, Bebek lupa cara berenang, Tupai kehabisan tenaga karena jatuh dari pohon beberapa kali hanya untuk terbang, dan Ikan tewas karena terlalu lama berada di daratan.

Demikianlah fabel diatas, apakah anda menemukan kesamaannya dengan metode Pendidikan Indonesia ? Saya sebagai seorang pelajar sebenarnya tidak setuju dengan metode pendidikan di Indonesia, terutama metode yang kini dituang dalam Kurikulum 2013. Sebenarnya ada poin-poin yang saya suka dalam Kurikulum 2013 seperti proyek, praktek, dan lain sebagainya. Tetapi sayang, poin-poin yang saya harapkan ternyata tidak terjadi. Buktinya, PR menumpuk dan pekerjaan kreatif di blog saya terhambat. Bagaimana Indonesia bisa kreatif ? Dan terakhir, saya hanya bisa mengkritik kebijakan pemerintah lewat tulisan ini.

Saya berterima kasih kepada saudari Siska Mumtaz atas ide dan inspirasinya dan saya berterima kasih bagi pembaca yang ingin meluangkan waktunya untuk berkomentar dan memberikan pendapat. Di kolom komentarlah dimana demokrasi tercipta.

Sumber http://siskamumtaz.com

Friday 18 January 2013

Analisis Pesan "Orang Pintar Vs Orang Bodoh" Om Bob Sadino

Siapa bilang Orang Goblok tidak bisa Sukses???
Kata Bob Sadino, Semakin goblok seseorang, akan kian banyak ilmu yang diperolehnya. Saya menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain. Itu adalah kata-kata yang selalu saya ingat. Kata-kata itu yang selalu memotivasi saya untuk terus belajar.

Sebuah Ukuran yang tepat mengenai bodoh dan pintar bagi setiap orang pasti berbeda- beda. Kali ini mari kita melihat pandangan Pak Bob Sadino mengenai Bodoh dan Pintar yang seseorang dari kacamata Entrepuener/wiraswasta.

1.
Terlalu Banyak Ide -
Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang "bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya

2.
Miskin Keberanian untuk memulai -
Orang "bodoh"biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", kenapa ? Karena orang "bodoh"sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang "pintar"telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis -
Sebagian besar orang "pintar"sangat
pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat
lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang "bodoh"tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses -
Orang"Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.

5. Tidak Berani Mimpi Besar -
Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang "bodoh"tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar,
bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi -
Orang "Pintar"menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai -
Orang "Pintar" yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang "bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri -
Orang "Pintar"berpikir "aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang "bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan -
Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir simple, "yang penting produknya terjual".

10. Tidak Fokus -
Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh"tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.

11. Tidak Peduli Konsumen -
Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke
berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang"bodoh"?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas -
Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka
tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang "pintar" sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas -
Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh"mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Pioritas -
Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang "Bodoh"? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas -
Banyak orang "Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang "Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,

16. Mencampur adukan Keuangan -
Seorang "pintar" sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah -
Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

18. Melupakan Tuhan -
Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.

19. Melupakan Keluarga -
Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga

20. Berperilaku Buruk -
Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.

Semakin goblok seseorang, akan kian banyak ilmu yang diperolehnya. Saya menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain.

Orang pintar biasanya paling banyak harapannya. Bahkan maunya berhasil dalam waktu singkat. Padahal kita tahu semua itu Impossible! 0rang goblok harapannya hanya satu, hari ini bisa makan!


Orang pintar biasanya banyak ide, bahkan terlalu banyak sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sementara orang goblok mungkin hanya punya satu ide, dan satu ide itulah yang menjadi pilihan usahanya.


Orang goblok biasanya lebih berani dibanding orang pintar. Kenapa ??? Karena orang goblok sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya orang pintar terlalu banyak pertimbangan sehingga tidak melangkah-langkah.


Orang bodoh sulit mendapat pekerjaan sehingga dia terpaksa buka usaha sendiri. Dalam perjalanan bisnisnya agar semakin sukses dia harus merekrut orang pintar. Alhasil orang bodoh tadi jadi bos nya orang pintar.


Orang pintar belajar keras untuk mendapatkan ijazah dan secepat mungkin melamar pekerjaan. Orang bodoh berjuang keras secepatnya mendapatkan uang, agar bisa membayar pelamar kerja.


Ilmu memang berserakan dimana-mana diseluruh muka bumi ini, jauh lebih banyak dibanding yang ada dalam gedung sekolah atau kampus. Bahkan seekor ayam pun bisa memberikan ilmu dan inspirasi yang sangat berharga.


Sekolah terbaik adalah sekolah kehidupan, sekolah jalanan, sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya untuk mengeksplorasi dengan leluasa seluruh potensinya yang ada padanya.


Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu.


Anda berpikir seribu mil, wah pasti terasa jauh. Sedangkan saya tidak pernah berpikir karena hanya melakukan selangkah saja. Ngapain pakai mikir kan hanya selangkah.


Demikian yang bisa saya share kepada sobat-sobat sekalian tentang Kata-kata Goblok Bob Sadino. Mari belajar dari Om Bob, Beliau dengan rendah hatinya menggoblokan dirinya sendiri, sebelum beliau menggoblokan orang lain. Oftimis, jangan pesimis menjadi orang goblok. Banyak orang goblok yang lebih sukses jadi pengusaha daripada orang pintar. Semoga bermanfaat.


Dan akhir kata saya mohon maaf jika ada kata-kata saya yang tidak berkenan di hati sobat-sobat sekalian. Saya hanya lah orang Goblok yang tidak pandai menyusun kata-kata. Jika ada yang ingin sobat-sobat sekalian sampaikan, silahkan sampaikan melalai kotak komentar dibawah ini. Terima kasih.


Source: TDA & artha

Thursday 27 December 2012

Kodok di Panci

Alkisah ada seorang remaja yang sedang iseng...

Dia menyiapkan 2 panci berisi air di atas kompor. Api kompor di panci pertama cuma bisa menyala kecil sehingga air lama mendidihnya. Sedangkan api kompor di panci kedua bisa menyala maksimum sehingga air cepat mendidih.

Remaja ini pergi ke kebun untuk menangkap 2 ekor kodok. Ketika dia kembali ke dapur, air di panci kedua sudah beriak-riak mendidih & penuh uap panas, sementara di air di panci pertama masih belum panas.

Seekor kodok dicemplungin ke panci pertama. Kodok itu asyik berenang-renang di panci.

Sedangkan kodok kedua, sebelum sempet dicemplungkan ke panci kedua, sudah melompat kabur karena terkena panas uap air.

Air di panci pertama perlahan-lahan semakin bertambah panas... Kodok pertama tetap berenang-renang & tidak menyadari bahaya yang menghampirinya... Akhirnya air mendidih & kodok itu mati terebus...

Iya tragis. Tapi sayangnya ini sering terjadi di kehidupan kita sehari-hari...

Kita sering tidak sadar kalau sesuatu perubahan terjadi perlahan-lahan & akhirnya membuat hidup kita sengsara atau bisnis kita bangkrut... misalnya seperti hutang yang bertambah sedikit demi sedikit. Atau pembeli yang berkurang sedikit demi sedikit karena bisnis yang tidak beradaptasi dengan kemajuan teknologi, seperti tekologi eCommerce & dropshipping untuk berbisnis online.

Maukah Anda beradaptasi untuk tetap hidup?

Maukah Anda beradapatasi untuk sukses?

Sebelum terlambat seperti kodok pertama yang tidak menyadari bahwa dirinya direbus...?


by: MantraUang

Kisah Katak saat Hujan Turun

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap.

"Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya.

Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik," jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil.

"Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu? " tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan.

Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati
tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar.

"Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!"
ucapnya sambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan.

Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"

RENUNGAN :

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, pasti akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan.


By MantraUANG

Wednesday 26 December 2012

Cara Pikir Orang Kaya dan Orang Miskin

Kenapa orang kaya semakin kaya ?, karena begitu orang kaya penghasilannya bertambah besar maka gaya hidupnya sementara tetap (menunda kesenangan). Penghasilan yang lebih ini diinvestasikan kedalam asset (beli saham yang menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dll). Sedemikian sehingga penghasilan mereka bertambah besar. Dan ketika penghasilan mereka bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset tersebut diatas, sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.

Kenapa orang menengah bergumul terus secara financial?
Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk kedalam pengeluaran. Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya.

Kenapa orang miskin bablas miskin ?
Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.

Contoh :
Orang miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang belajar, beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak perlu, dll.

Silahkan dijawab dengan kejujuran masing-masing dibawah ini :

Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang.

Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakah Anda?

Silakan Comment dan Share jawaban anda...

By. TDW

ORANG BODOH VS ORANG PINTAR

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis
Agar bisnis berhasil, ia merekrut orang pintar
Walhasil, boss orang pintar adalah orang bodoh

Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka rekrut orang pintar utk memperbaiki yg salah
Walhasil, orang bodoh memerintah orang pintar utk keperluannya.

Orang pintar belajar utk mendapatkan ijazah & mencari kerja.
Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang utk membayar orang pintar

Orang bodoh berpikir pendek utk memutuskan sesuatu yg dipikirkan panjang2 oleh orang pintar.
Walhasil orang pintar menjadi staf orang bodoh

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang pintar yang bekerja
Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar akan menghabiskan waktu utk bekerja keras dgn hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu utk bersenang2 dgn keluarganya

Mata orang bodoh selalu mencari apa yg bisa dijadikan duit
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan

Bill Gates, Dell, Henry Ford, Liem Swie Liong tidak pernah dapat S1, tapi menjadi kaya. Ribuan orang pintar bekerja utk mereka dan ribuan jiwa keluarga bergantung pada mereka.
PERTANYAAN :
- Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh ?
- Pinteran mana, orang pinter atau orang bodoh ?
- Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh ?
KESIMPULAN :
Jangan lama2 jadi orang pinter
Jadilah orang bodoh yg pinter, daripada jadi orang pinter yg bodoh

Kata kuncinya adalah 'resiko' & 'berusaha'.
Karena orang bodoh berpikir pendek, maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul2 kecil.

Orang pinter berpikir panjang, maka dia bilang resikonya besar, selanjutnya dia tidak berusaha mengambil resiko tsb, & mengabdi pada orang bodoh.

Di manakah posisi kita saat ini ?

Berhentilah meratapi keadaan kita yg sekarang.
Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.

Semua Pilihan & Keputusan ada di tangan kita untuk merubahnya.

Go success..Go Freedom !


Di-share oleh http://primbon.MantraUANG.net/